Dominasi kerja otak pada anak - Beberapa hari yang lalu ada bunda yang share tentang dominasi kerja otak anaknya. Lalu saya teringat, selama PAUD, Naomi setiap tahun ada psiko test yang diadakan sekolahnya bekerja sama dengan salah satu yayasan yang memang membantu menyelenggarakan test minat bakat.
Salah satu hasilnya adalah Dominasi kerja otak. Saat PG,dominasi kerja otaknya kanan (poin +3) tetapi kemampuan dasarnya yang tampak adalah kemampuan berlogika. Kemudian tahun depannya saat TK A, masih dominasi otak kanan (poin +4). Kemudian ketika TK B, dominasi kerja otaknya bergeser ke kiri (-2).
Untuk informasi, dalam psiko test dominasi kerja otak diibaratkan dengan poin. Kalau kerja otaknya seimbang maka poinnya nol. Sedang jika ke kanan ditulisnya dengan +(poin) dan ke kiri ditulisnya -(poinnya). Poinnya dari 1 sampai 5. Semakin besar poinnya semakin besar dominasi kerjanya.
kemudian muncullah kata-kata,anak dominasi otak kanan lebih baik dibanding anak yang dominasi otak kiri. Padahal, otak kanan dan otak kiri seharusnya sama-sama difungsikan, sehingga kerja otak seimbang. Bukan malah semakin ke kanan dibiarkan dan semakin ke kiri juga dibanggakan.
Sebenarnya apa sih otak itu?
Otak adalah organ yang terdapat di kepala anda yang mengendalikan semua fungsi tubuh Anda. Otak merupakan pusat dari keseluruhan tubuh Anda. Ada 4 bagian yang ada di dalam otak, yaitu:
1. Cerebrum (Otak Besar)
2. Cerebellum (Otak Kecil)
3. Brainstem (Batang Otak)
4. Limbic System (Sistem Limbik)
Cerebrum adalah bagian terbesar dari otak manusia yang juga disebut dengan nama Cerebral Cortex, Forebrain atau Otak Depan. Cerebrum merupakan bagian otak yang membedakan manusia dengan binatang. Cerebrum membuat manusia memiliki kemampuan berpikir, analisa, logika, bahasa, kesadaran, perencanaan, memori dan kemampuan visual. Kecerdasan intelektual atau IQ Anda juga ditentukan oleh kualitas bagian ini.
Cerebrum secara terbagi menjadi 4 (empat) bagian yang disebut Lobus, yaitu Lobus Frontal, Lobus Parietal, Lobus Occipital dan Lobus Temporal.
Selain dibagi menjadi 4 lobus, cerebrum (otak besar) juga bisa dibagi menjadi dua belahan, yaitu belahan otak kanan dan belahan otak kiri. Kedua belahan itu terhubung oleh kabel-kabel saraf di bagian bawahnya. Secara umum, belahan otak kanan mengontrol sisi kiri tubuh, dan belahan otak kiri mengontrol sisi kanan tubuh. Otak kanan terlibat dalam kreativitas dan kemampuan artistik. Sedangkan otak kiri untuk logika dan berpikir rasional.
Nah, kita akan membicarakan belahan Cerebrum ini, karena di sanalah awal mula istilah dominasi kerja otak muncul.
Otak besar dibagi menjadi belahan kiri dan belahan kanan, atau yang lebih dikenal dengan Otak Kiri dan Otak Kanan. Masing-masing belahan mempunyai fungsi yang berbeda.
Otak Kiri
Otak kiri berfungsi dalam hal-hal yang berhubungan dengan logika, rasio, kemampuan menulis dan membaca, serta merupakan pusat matematika. Beberapa pakar menyebutkan bahwa otak kiri merupakan pusat Intelligence Quotient (IQ).
Ciri-ciri yang sepintas langsung terlihat bahwa seseorang lebih didominasi kerja otak kiri adalah:
- Lebih mengedepankan logika dan fakta
- Berpikir rasional
- Mahir dalam bidang bahasa
- Lebih memikirkan detail
- Fokus pada satu hal
- Tidak mudah terpengaruh dengan dunia sekitar ketika sedang melakukan satu hal
- Berbicara seperlunya
- Sistem berbicaranya runut dan mudah dipahami
- Punya kerangka berpikir
- Mudah mencerna apa yang orang lain katakan
- Lebih familiar dengan angka dan penalaran
- Berpikir kritis
Dominasi otak kiri sukses di ruang kelas yang melibatkan banyak MENDENGAR (auditory). Mereka senang membicarakan dan menuliskan segalanya. Mereka lebih mudah memahami aturan mengeja, tata bahasa, dan tanda baca. Orang yg menggunakan otak kiri cenderung sangat baik dalam situasi ujian yang ditentukan batas waktunya dan dalam memecahkan masalah yg melibatkan logika berurutan.
Orang-orang dominan otak kiri rata-rata sukses di bidang akademis, yang menuntut jawaban ujian akademik yang sistematis, teratur, dan sesuai buku literatur.
Otak Kanan
Sementara itu otak kanan berfungsi dalam perkembangan Emotional Quotient (EQ). Misalnya sosialisasi, komunikasi, interaksi dengan manusia lain serta pengendalian emosi. Pada otak kanan ini pula terletak kemampuan intuitif, kemampuan merasakan, memadukan, dan ekspresi tubuh, seperti menyanyi, menari, melukis dan segala jenis kegiatan kreatif lainnya.
Ciri-ciri yang sepintas langsung terlihat bahwa seseorang lebih didominasi kerja otak kanan adalah:
- Lebih menggunakan perasaan
- Lebih emosional
- Intuitif (bicara dengan hati)
- Imajinatif
- Berkomunikasi dengan ceria alias spaeker aktif
- Suka berbicara topik-topik sosial
- Menggunakan kata-kata yang bernuansa puitis
- Suka dipuji
- Menilai
- Mudah mengenali wajah
- Mengeskpresikan emosi
- Suka seni seperti musik, menggambar
- Mudah mengenali warna
- Kreatif
- Cenderung berpikir global
- Mudah teralihkan perhatiannya
- Menilai berdasarkan asumsi
Orang yg cenderung menggunakan otak kanan punya daya ingat visual yg sangat baik, namun karena itu secara alami mengurangi kemampuan untuk tugas-tugas logis yg kadang dianggap sepele oleh sebagian orang, terutama menyangkut bahasa. Mereka cenderung punya keterlambatan dalam hal berbicara dibandingkan dengan anak-anak seusia mereka. Orang yang cenderung otak kanan unggul dalam dunia gambar, namun kurang bagus dalam dunia kata-kata, dimana sayangnya, sekolah kita adalah DUNIA KATA-KATA. Anak otak kanan cenderung akan sulit belajar membaca dan mengeja kata secara konvensional seperti yg diajarkan di sekolah
Menyelaraskan Kerja Otak
Lalu lebih bagus mana, apakah anak dengan dominasi otak kiri atau kanan? Patut diingat, Allah menciptakan otak untuk manusia supaya difungsikan dengan baik oleh kita, manusianya.
Seharusnya ketika seseorang didominasi pada sisi tertentu di dalam otak,belajar untuk menyelaraskannya. Misal yang cenderung otak kiri diharapkan berani melakukan hal yang berbeda dari dominasi kerja otaknya.
Contoh kegiatan untuk menyelaraskan Kerja otak adalah:
- Bergabung dengan kelas seni, entah melukis, menari dan menyanyi untuk mengeksplorasi kreatifitas yang terpendam saat ini.
- Melakukan hal yang berbeda, kalau biasa berkutat dengan hal2 detail seperti si anak otak kiri, lakukan hal-hal spontan untuk menyenangkan dirinya sendiri. Juga untuk otak kanan, mengoptimalkan cara berbicara yang lebih sistematik. Dengan melakukan hal yang beda, akan merangsang dopamin di otak yang menimbulkan rasa sedang dan gairah
- Banyak bergerak. Bisa melakukan metode brain gym (tangan kanan disilang ke kiri begitu juga sebaliknya, kaki disilanag ke kiri juga sebaliknya) yang menghubungkan antara gerakan (kinestetik) dengan kerja otak.
- Bebaskan pikiran, dengan menciptakan zona hening setiap hari. Bisa dengan meditasi tetapi bisa juga cukup dengan duduk diam dan tarik napas dalam-dalam. Menghentikan semua akses komunikasi untuk sementara, sehingga memunculkan imaajinasi dan kreatifitas.
- Ikhlas, dimana ketika kita melakukan sesuatu ditanamkan untuk nothing too loose, jadi ketika ada kegagalan kita tidak merasa berat.
Jadi Bunda, ada baiknya sejak dini kita membiasakan anak-anak kita untuk bisa menyelaraskan kerja otak, supaya anak kita kelak mencapai hidup yang seimbang antara IQ dan EQnya.
Sumber : Group FB : Bee Kids